BBC, Cilegon – Sejumlah pemilik Cafe dan restoran di Cilegon, mengaku kecewa dengan petugas Sat Pol PP Kota Cilegon. Lantaran tebang pilih dalam melakukan penindakan kerumunan masa dalam rangka untuk mencegah penyebaran wabah Covid-19. 

“Ramai sedikit saja dibubarkan. Padahal kami susah payah cari orang yang mau datang ke sini sekarang. Setiap week end (Jumat, Sabtu dan Minggu) selalu dihimbau untuk tidak ada live music. Ada atau tidak, kalau ramai tetap dibubarkan,” kata Manager Cafe Gue Cilegon Rizki, Rabu (23/12/2020).

Menurut Rizki, seharusnya Sat Pol PP Kota Cilegon dapat memberikan contoh yang baik kepada masyarakat untuk tidak berkerumun dan dapat bertindak tegas terhadap siapapun yang melanggar aturan terkait pencegahan wabah Covid-19 tersebut. 

“Sebelumnya kami sempat dipanggil untuk menghadiri sosialisasi. Sudah kami ikuti arahannya. Kami juga meminta agar yang datang jangan rombongan. Karena pengunjung risih. Tetap saja yang hadir sedikitnya satu mobil dalmas,” ujar Rizki.

“Padahal disini (Cafe Gue) sudah menerapkan disiplin protkol kesehatan. Namun rombongan Sat Pol PP Kota Cilegon, masih rutin datang untuk mengimbau dengan alasan untuk mengambil dokumentasi. 

Namun kedatangan mereka justru membuat pengunjung resah dan risih,” imbuhnya.

Rizki menyampaikan, Kondisi tersebut dikeluhkan oleh sejumlah pemklim Cafe dan Restoran yang menjadi langganan penindakan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon. Diantaranya yakni, Cafe Gue, Gram Cafe, Warciban dan Kedai Carita.

“Mereka terpaksa harus rela omset pendapatan usahanya merosot drastis karena larangan aktifitas live music band. Alasannya berpotensi memicu kerumunan masa. Padahal, aktifitas itulah yang menopang tamu untuk datang bersantai sambil makan atau sekedar menyeruput kopi,” ungkapnya. 

“Sejak kebijakan PSBB diterapkan di Kota Cilegon. Kami mengalami kerugian mencapai puluhan juta setiap bulanya. Tapi kita ga mau menutup usaha ini lantaran masih banyak pekerja yang mengharapkan penghasilan dari Cafe Gue,” ucapnya. 

Baca juga :  Dilanda Hujan Semalaman dua Lokasi di Kota Cilegon Diterjang Longsor 

Maka dari itu, Rizki mengaku kecewa dengan petugas Sat Pol PP Kota Cilegon yang tebang pilih dalam penindakan. Hal itu terlihat masih adanya aktifitas di brand internasional seperti Mc Donald’s, KFC, Pizza Hut, Domino’s Pizza, Burger King. 

Selain itu juga, beragam kafe kopi dan warung makan yang memiliki nama besar bahkan jarang tersentuh sama sekali.

“Sebut saja ratusan lapak di area Kecamatan Cibeber yang ditindak hari ini dan besok sudah ramai kembali. Belum lagi Sate Asmawi, Sate Bebek H. Syafei, Sari Kuring dan lain sebaginya yang tidak tersentuh penindakan pembubaran masa sama sekali meski setiap saat mereka ramai kerumunan pengunjung,” pungkasnya. (1-2).