BBC, Tangerang – Ketua TP PKK Provinsi Banten yang juga menjabat Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) Provinsi Banten Dewi Indriati Rano beserta para peserta Rapat Kerja Nasional Dewan Nasional Indonesia Kesejahteraan Nasional (DNIKS) melakukan kunjungan lapangan ke Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang, Rabu, 31/8/2016.

Ketua LKKS Provinsi Banten meninjau pengelolaan Bank Sampah Gawe Rukun yang dikelola oleh masyarakat Perumahan Kunciran Mas Permai RT 001/01 Kel. Kunciran Indah.

Menurut penggagas Bank Sampah Tukidi, pengelolaan ini dimulai dari tahun 2011. Dengan memanfaatkan lahan kosong di samping rumah sebagai lokasi tempat pengolahan sampah. Lahan kosong itu tadinya sudah dipatok untuk dibanguni beberapa unit rumah kontrakan. Awalnya, tempat kami merupakan daerah banjir. Kotor karena sampah menumpuk. RT kami ini sering telantar dan segala keluhan kami tidak pernah ditanggapi. Muncullah ide membangun bank sampah,” papar Tukidi.

Perilaku mencintai sampah ini menular hingga ke RW lainnya di sekitar kelurahan itu. Sebanyak 9 dari 15 RW yang ada di kelurahan itu sudah membentuk bank sampah di wilayah masing-masing setelah menjadi anggota koperasi. Tukidi mengatakan, dalam mengolah sampah, mereka menerapkan konsep pengelolaan sampah secara reduce, reuse, dan recycle (3R). Bank sampah dihadirkan untuk mendidik dan membantu masyarakat mengolah keuangan dan lingkungan. Lingkungan menjadi bersih karena warga terbiasa memilah sampah kering (anorganik) dan sampah basah (organik). Sampah basah, seperti sisa makanan dan potongan sayur/buah, dikumpulkan di tong pembuat kompos bantuan pemerintah kota yang ditempatkan satu tong untuk tiap dua rumah.

Bank Sampah Gawe Rukun ini tidak seperti bank sampah pada umumnya. DI bank sampah ini, warga tidak hanya menabung sampah anorganik tetapi juga sampah organik. Di sini juga tersedia lahan palawija yang pupuk komposnya berasal dari pengolahan Bank Sampah Rukun Gawe.

Baca juga :  Mulai Besok, Vaksin Sinovac Didistribusikan

Kesuksesan Tukidi dan kawan-kawan mengelola sampah, menjadikan Bank Sampah Gawe Rukun tempat yang sering dikunjungi untuk edukasi. Tidak hanya dalam negeri melainkan juga sampai mancanegara.

“Sudah banyak yang berkunjung, ada dari kalangan mahasiswa, pejabat, bahkan pernah dari bank dunia,” ucapnya.

Dalam acara kunjungan tersebut ditampilkan hasil pengolahan dari sampah berupa hasil kerajinan tangan, pupuk organik, serta produk-produk lainnya. (1-1)