BBC, Serang – Dalam menjalin silaturahmi dengan kalangan Akademisi dan masyarakat Banten, Forum Rembuk Surasowan Kesultanan Banten (FRSKB) dengan difasilitasi oleh tokoh akademisi Banten HER Taufik mengadakan Kegiatan Silaturahmi dan Buka Puasa Bersama Kesultanan Banten di SSC STIE Banten, Kiara Ciruas, 16/6/2017.

Kegiatan yang dimulai pukul 17.00 WIB menjelang buka puasa ini dihadiri oleh Forum RT/RW se-Kelurahan Banten Lama, Organisasi Kepemudaan, Pedagang sekitar Banten Lama, Akademisi, Ormas, Paguyuban, Padepokan, Badko HMI se Jabodetabek, BEM Banten, tokoh Kasepuhan yang tergabung dalam 9 Jaro Kesultanan, tokoh masyarakat, alim ulama, dzuriat dan berbagai elemen masyarakat.

Dalam sambutannya, HER Taufik menjelaskan perkembangan Kampus STIE Banten dalam memasukkan kurikulum Kebudayaan Banten dalam proses pembelajarannya.

“STIE Banten adalah kampus pertama di Banten yang memasukkan materi Budaya Banten dalam mata kuliahnya, semoga ke depan bisa bersinergi dengan Sultan Rtb Hendra Bambang Wisanggeni dan Kesultanan Banten dalam menumbuhkan ruang-ruang diskusi dan riset budaya di Banten,” jelas HER Taufik.

H. Rahmat Djazuli, akademisi sekaligus kakak kandung dari HER Taufik, menjelaskan bahwa Banten itu maju, subur, dan kaya. Namun sarana prasarananya ketinggalan dibandingkan entitas budaya di daerah lain.

“Saya tidak bangga jika melihat Banten Lama saat ini. Dengan datangnya Sultan, ada harapan untuk banten bangkit. Agar Forum yang mendukung Sultan ini dapat disiapkan dewan riset untuk mendukung Sultan menggagas program2 yang memajukan Banten,” ungkap Djazuli.

Firdaus Gozaly, Anggota Komisi III DPRD Kota Serang menjelaskan bahwa ada rencana Pemerintah Kota Serang untuk menata Banten Lama melalui hibah dalam bentuk relokasi pedagang kaki lima. Apabila dalam prosesnya nanti tidak ada izin dari masyarakat, agar masyarakat dapat mengawal dalam proses penataannya. Beliau berharap pertemuan hari ini dapat menjadi energi dalam memperjuangkan Kesultanan Banten.

Baca juga :  Ibu Cicih: Satgas TMMD ke-108 Kodim 0605/Subang Ini Tak akan Bisa Lupa

“Semoga pertemuan malam ini menjadi spirit energi dalam upaya perjuangan mewujudkan eksistensi Kesultanan Banten sebagai entitas Budaya dalam bingkai NKRI. Insya Allah ini sebagai bentuk ikhtiar kita yang merasa memiliki dan peduli untuk Pembangunan Banten wabil khusus untuk Kejayaan Kesultanan Banten, semoga langkah kita senantiasa mendapat Ridho Allah SWT, Aamiin,” pungkas Firdaus.

Makmun, tokoh Banten menjelaskan dalam sejarahnya para Sultan Banten tidak pernah memunculkan Keropak dan mendapatkan penghidupan dari keropak tersebut.

“Saya setuju dengan Sultan Bambang berserta Tim Advokasinya untuk menghilangkan Keropak atau kencleng tersebut. Perlu juga dipikirkan tentang Tanah Kesultanan dalam upaya memberdayakan masyarakat melalui wisata religius dengan menjadikan rumah-rumah warga sebagai guest house wisatawan religi yang ingin menginap. Selanjutnya dalam upaya penataan pasar dan pedagang kaki lima agar tidak menyentuh situs-situs arkeologi kepurbakalaan, dalam prosesnya nanti Pemerintah perlu duduk bersama dengan Sultan dan Masyarakat untuk berdialog dan membuat peta bersama dalam pembangunan Banten,” jelas Makmun.

Sultan Bambang memberikan ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada keluarga besar Ki HER Taufik selaku tuan rumah dan beberapa pihak yang sudah memfasilitasi sehingga acara ini dapat terselenggara dengan baik.

“Alhamdulillah, kegiatan Silaturahmi dan Buka Puasa ini dapat berjalan dengan baik, saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada keluarga besar Ki HER Taufik yang telah memfasilitasi kegiatan ini hingga dapat berjalan lancar. Semoga kegiatan silaturahmi seperti ini akan terus dapat kita laksanakan di berbagai tempat di Banten ini,” pungkas Sultan Bambang.

Kegiatan diskusi antara Kesultanan dan Aktivis Mahasiswa Badko HMI se-Jabodetabek selesai pukul 22.00 WIB, diakhiri dengan pemberian cindera mata oleh HER Taufik kepada Sultan Bambang dengan disaksikan oleh para aktivis mahasiswa BEM se-Banten. (1-1)