BBC, Serang – Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy menegaskan prioritas Pemprov Banten dalam 5 tahun ke depan di antaranya adalah menuntaskan program wajib belajar 12 tahun di Provinsi Banten. Secara konkrit hal itu terwujud dalam program pembangunan ruang kelas baru dan fasilitas pendukung sekolah di tingkatan SMA sederajat dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RJMD) 2017-2022.

“Wajib belajar 12 tahun sudah menjadi komitmen kami, Pak Gubernur (Gubernur Banten Wahidin Halim) dan saya,” kata Andika usai menghadiri acara peringatan Hari Anak Nasional 2017 tingkat Provinsi Banten di pendopo Gubernur Banten, Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Curug, Kota Serang, Rabu 23/8/2017.

Dalam acara yang dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Komisi Nasional Perlindungan Anak Samsul Ridwan, Andika diematkan gelar Abah Alit oleh Forum Anak Banten, ebagai bentuk penghargaan anak Banten terhadap concern Wagub dalam persoalan yang melibatkan kehidupan anak-anak di Banten.

Dikatakan Andika, program wajib belajar 12 tahun merupakan perwujudan dari perlindungan anak itu sendiri. Dengan diterimanya hak mendapatkan pendidikan dasar oleh anak-anak, menurut Andika, pemerintah telah melakukan upaya perlindungan terhadap anak-anak tersebut. “Dengan ekolah mereka menjadi manusia-manuia terdididik yang bia melindungi diri sendiri dan masa depannya,” imbuhnya.

Mengutip data Badan Puat Statistik Provinsi Banten, Andika mengungkapkan, rata-rata lama sekolah Provinsi Banten pada tahun 2016 menunjukkan rata-rata lama sekolah terendah berada di Kabupaten Lebak yakni 5,86 tahun. Sedangkan rata-rata lama sekolah tertinggi berada di Kota Tangerang Selatan yang mencapai 11,57, hampir, atau mencapai target program wajib belajar 12 tahun.
“Meski begitu merujuk kepada data itu ada ketimpangan yang cukup besar dari indikator di bidang pendidikan tersebut. Karena itu, program pendidikan menjadi prioritas dalam RPJMD 2017-2022, membangun sarana dan prasarana pendidikan guna meningkatkan aksesibilitas pendidikan,” paparnya.

Baca juga :  DKP Cilegon Akan Gelar Sosialisasi Bersama Gola A Gong Indonesia

Lebih jauh, kata Andika, persoalan pendidikan terhadap anak-anak tersebut tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah, tanpa peran aktif keluarga. Hal itu, terutama yang menyangkut pendidikan karakter. Kata Andika, keluarga memiliki peran penting guna membentuk kepribadian dan kompetensi anak.

“Juga perlu adanya kesadaran bersama antara pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, dan kelompok masyarakat pemerhati perlindungan anak untuk mendorong setiap keluarga di Provinsi Banten agar memiliki pengasuhan yang berkualitas, berwawasan, keterampilan dan pemahaman yang komprehensif dalam pemenuhan hak dan perlindungan anak,” jelanya.

Diketahui, dalam acara tersebut, Wagub juga memberikan penghargaan kepada dua anak Banten berprestasi international. Keduanya adalah siswa SD Al-Azhar 10 Serang, yakni Galih Nur Rizqy, peraih medali perak di International Mathematic Competition 2016 di India, dan M Anwar Andromeda sebagai peserta Asian Junior Robot Cup 2016 di Malaysia. (1-1)