BBC, Cilegon – Sumur Bor bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon yang digunakan untuk menyuplai air bersih ke Lingkungan Cipala, Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak Kota Cilegon, belum dapat digunakan secara maksimal. Pasalanya

Daya listrik yang digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan, akibatnya alat pompa tersebut kerap kali mengalami kerusakan.

Sekertaris lurah (Seklur) Kelurahan Lebak Gede Fatoni menjelaskan, untuk memenuhi kebutuhan air bersih untuk warga pihaknya mengandalkan sumur Bor bantuan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon. Namun, sangat disayangkan sumur bor tersebut saat ini tidak dapat digunakan karena mengalami kerusakan pada salah satu mesin Pompa.

“Untuk memenuhi kebutuhan air bersih di lingkungan Cipala, warga mengandalkan sumur Bor yang bantuan dari Pemerintah Kota Cilegon itu. Namun saat ini sumur Bor itu tidak dapat digunakan karena salah satu Pompa Airnya mengalami kerusakan,”kata Fatoni saat ditemui dikantornya, Kamis, (1/8/2019) .

Menurutnya, daya listrik yang digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan merupakan salah satu Faktor penyebab rusaknya salah satu Pompa Air bersih. Sehingga mengakibatkan saat ini suplai Air bersih untuk warga yang ada di lingkungan Cipala tidak dapat dilakukan.

“Daya listrik yang digunakan kan ada yang berat dan ada yang ringan, sedangkan daya listrik yang digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan,”jelasnya.

Fatoni menyampaikan, selama ini, perawatan untuk Pompa Air bersih yang ada dilingkungan Cipala tersebut dibebankan oleh warga setempat dengan cara iuran. Dimana, untuk  biaya listrik pompa Air tersebut, warga harus membayar sebesar 5 hingga 7 Juta Rupiah tiap bulanya.

“Kalo pembayaran listriknya aja, yang saya tau dari pak RW itu sampai Jutaan. Lebih kurangnya setiap bulanya 5 hingga 7 Jutaan keataslah warga harus membayarnya,”ujar Fatoni.

Baca juga :  Puncak Arus Mudik Tahun 2019 Diprediksi Akan Terjadi Pada H-5 Lebaran

Oleh karena itu, lanjut Fatoni, dirinya berharap kedepan untuk perawatan mesin Pompa Air bersih tersebut dapat dilakukan bersama-sama antara masyarakat dengan pemerintah.

“Kepengenya sih untuk perawatanya dapat dilakukan bersama-sama antara masyarakat dan Pemerintah, karena kalo di bebankan ke masyarakat kasihan,”ucap Fatoni.

Ketua RT 03 RW 05 Lingkungan Cipala Sanwani mengungkapkan, sumur Bor bantuan dari pemerintah Kota Cilegon yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kota Cilegon tahun 2017 tersebut hanya dapat digunakan oleh masyarakat Cipala selama tiga bulan. Namun sampai saat ini tidak dapat digunakan karena mengalami kerusakan pada salah satu mesin pompa Air bersih tersebut.

“Ini sumur dari Pemerintah Kota Cilegon yang di bangun dari APBD, namun hanya dapat digunakan untuk menyuplai air ke Lingkungan Cipala selama tiga bulan saja,” ungkap Sanwani.

Menurutnya, warga hanya menginginkan kebutuhan air bersih untuk warga yang ada dilingkungan Cipala dapat berjalan lancar dan dapat terpenuhi. Adapun soal perawatanya warga siap melakukan iuran demi memenuhi kebutuhan air bersih tersebut.

“Yang terpenting bagi warga Cipala adalah kebutuhan air bersih dapat berjalan lancar, dan bisa memenuhi kebutuhan air bersih dengan lancar. Kalo sudah berjalan lancarmah, masyarakat juga bisa lah perawatanya diambil dari sumbangan warga,” jelasnya.

Sanwani menyampaikan, saat ini jumlah warga yang ada di lingkungan Cipala terdapat sebanyak 1700 Jiwa. Dan semuanya untuk memenuhi kebutuhan air bersrsih tersebut tergantung dari sumur Bor bantuan dari Pemerintah Kota Cilegon.

“Semuanya kurang lebih ada sekitar 1.700 lebih jiwa yang ada di lingkungan Cipala, dan semuanya untuk memenuhi kebutuhan air bersih itu tergantung dari sumur Bor bantuan dari Pemerintah itu,”pungkasnya. (1-2).