BBC, Lebak – Enam kampug di Desa Calung Bungur, Kecamatan Sajra, Kabuaten Lebak Banten yang terisolir akibat banjir bandang dan longsor yang terjadi pada 1 Januari 2020 yang lalu. Saat ini sudah dibuka oleh tim evakusi SAR Ditpolairud Polda Banten. Hanya saja sampai saat ini, masyarakat yang berada di enam kampung itu, selain membutuhkan minuman dan makanan. Masyarakat juga membutuhkan obat-obatan dan pakaian untuk anak skolah.

Kepala Tim Evakuasi SAR Ditpolairud Polda Banten Kompol Samsul Bahri mengaku sudah satu minggu lebih, pihaknya melakukan evakuasi warga korban banjir dan membersihkan puing-puing reruntuhan akibat banjir bandang dan longsor yang menerjang Kabupaten Lebak pada 1 Januari 2020.

“Sudah satu minggu lebih kita berada di Desa Calung Bungur Kecamatan Sajra, yang lokasinya terdampak banjir bandang dan longsor yang terjadi pada satu januari yang lalu. Dilokasi ini kita melakukan evakuasi korban, membersihkan puing-puing reruntuhan dan membuka jalur setapak warga. Sehingga saat ini kondisinya sudah dapat dilalui,” kata Samsul ditemui dilokasi bencana. Kamis (9/1/2020).

Dikatakan Samsul, untuk mempermudah masyarakat dalam melakukan aktifitas sehari-hari. Selain membuka jalan setapak yang telah tertutup lumpur dan reruntuhan, pihaknya juga telah menyediakan satu unit Rubber Boat.

“Permudah warga untuk beraktifitas dan untuk mempermudah pendistribusian bantuan untuk para korban, kita bukan hanya membuka jalan setapak saja namun kita telah menyediakan Rubber Boat atau Perahu Karet. Sehingga dengan begitu masyarakat dapat melakukan aktifitas seperti biasanya lagi,” ujar Samsul.

Samsul menyampaikan, dari enam kampung yang terisolir itu ada satu kampung yang kondisinya paling parah. Karena pada saat terjadi banjir air yang menerjang kampung itu setinggi satu rumah yang membuat satu kampung luluh lantah.

Baca juga :  Pemkab Lebak Kekurangan Ribuan Guru

“Di Desa Calung Bungur itu, dari enam kampung ada satu kampung yang paling parah, yakni kampung Cimenteng. Karena pada saat banjir kemarin, airnya mencapai setinggi rumah dan hampir semua rumah di kampung itu rusak parah dan tidak tersisa apapun,” jelas Samsul.

Namun, kata Samsul, sampai saat bantuan yang masuk ke enam kampung itu belum sesuai yang di inginkan oleh masyarakat. Padahal, selain makanan dan minuman masyarakat juga butuh obat-obatan dan pakaian sekolah untuk anak-anak.

“Yang paling dibutuhkan oleh korban banjir di Lebak, saat ini adalah obat-obatan dan pakaian sekolah anak. Sedangkan yang sudah masuk bantuanya paling banyak adalah minuman dan makanan ringan dan itu belum sesuai dengan harapan masyarakat yang menjadi korban banjir yang berada di Desa Calung Bungur,” terangnya.

Samsul berharap, kedepan bantuan yang dibutuhkan oleh masyarakat semakin banyak yang masuk dan diharapkan kondisinya dapat lebih baik lagi sehingga masyarakat dapat kembali melakukan aktifitas seperti biasanya.

“Saya berharap kedepan bantuanya yang dikirim sesuai dengan keinginan masyarakat, dan semakin banyak yang masuk. Serta berharap kondisinya dapat secepatnya kembali pulih, sehingga masyarakat dapat kembali melakukan aktifitas seperti biasanya,” pungkasnya. (1-2).