BBC, Lebak – Banjir bandang menerjang wilayah utara Kabupaten Lebak, Januari 2020 lalu. Ribuan rumah bahkan 28 jembatan dilaporkan rumah rusak terseret derasnya air.

Kekinian, korban bencana yang diduga dipicu gundulnya Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) itu masih menempati Hunian Sementara (Huntara).

Berbagai bantuan dijanjikan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Termasuk uang tunggu dan merelokasi rumah mereka yang rusak parah.

Namun, bantuan tersebut tak kunjung datang terlebih sejak terjadinya Pandemi Corona. Harapan masyarakat pun seakan terasingkan untuk mendambakan tempat tinggal seperti semula.

Rabu, 3 Juni 2020, DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kabupaten Lebak menyambangi para korban banjir bandang yang menetap di Huntara Kampung Muhara, Desa Ciladaeun, Kecamatan Lebakgedong.

Dikomandoi anggota DPRD Lebak, Dian Wahyudi para kader partai bulan sabit kembar ini membagikan sembako dan peralatan masak.

“Alhamdulillah kita masih bisa bersilaturahmi dengan para korban banjir bandang dan longsor,” kata Dian kepada wartawan, Kamis 4/6/2020.

Dalam kesempatan tersebut, menurut Dian, PKS juga berkesempatan bersilaturahmi dengan FPI Lebakgedong, yang akan meng-inisiasi perbaikan jembatan sementara yang beberapa kali rusak, agar dapat dilalui kendaraan bermotor.

“Kita bersilaturahmi dengan FPI. Mereka akan mencoba menginisiasi jembatan yang bisa menghubungkan akses menuju Citorek,” katanya.

Dian juga meminta agar pemerintah daerah dapat mendorong pemerintah pusat untuk mencairkan uang tunggu dan merelokasi rumah para keluarga musibah.

“Kita harap mereka (korban) juga bisa hidup normal lagi dengan tempat tinggal yang layak,” katanya.

Baca juga :  Satgas Peti Polda Banten Temukan Dugaan Penggunaan Zat Kimia Sianida