BBC, Cilegon – Hadir dalam acara Launching aplikasi ferizy untuk pembelian tiket online dan informasi pengaduan. Mentri Perhubungan (Menhub) Republik Indonesia (RI) Budi Karya Sumadi mengapresiasi kinerja ASDP Indonesia Ferry (Persero) lantaran dinilai mampuh memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Selain Menhub, dalam Launching Ferizy tersebut hadir pula Mentri BUMN Erick Tohir dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio.

Kemenhub RI Budi Karya Sumadi dalam sambutanya mengucapkan terima kasih kepada pihak ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang dapat melakukan tugasnya dengan baik dalam memberikan pelayanan terhadap penumpang di Pelabuhan yang berada di Pulau Jawa, Bali dan Pulau Sumatra.  

“Saya merasa bahagia sekali dengan kemajuan yang pesat yang diberikan oleh ASDP dalam melayani penumpang dan itu haris disukuri oleh kita semua,”kata mentri dihadapan para tamu undangan dalam acara launching aplikasi Ferizy di Dermaga eksekutive Pelabuhan Merak – Banten, Sabtu (25/7/2020).

Dikatakan Budi, aktifitas di Pelabuhan yang bearada di Selat Sunda dan Gilimanuk sangat pada karena sebagai pendukung kebutuhan primer yang ada di darat. Terutama di pulau Jawa, Bali dan Pulau Sumatra, maka dari itu semua mentri yang hadir hari ini harus kompak dan mendukung dalan pelaksanan program ASDP. 

“Perlu disampaikan ke pak Erick, bawa ASDP juga memiliki tugas di Danau Toba karena akan mengelola lebih dari 20 Terminal disana. ASDP juga ditugaskan untuk mengantarkan barang-barang Tol Laut yang akan dikirimkan menggunakan kapal besar yang ada disana. Maka para mentri harus kompak dan mendukung setiap program ASDP,”ucap Budi.

Budi mengaku, saat ini pihaknya telah menyiapkan sebanyak 12 Terminal terbaik di Gilimanuk untuk dikelola oleh PT. ASDP Indonesia ferry. Maka ASDP mulai dari sekarang harus berisap-siap untuk menerima hal tersebut. 

Baca juga :  Pembebasan Lahan Untuk Pembangunan JLU di Kota Cilegon Sudah Mencapai 70%

“Kita sebenernya memiliki turisem lokal yang luar biasa, maka kita tidak usah terlalu bermimpi terlalu tinggi. Dan harus melakukan hal yang sudah dilakukan ASDP dijaman pak Erick. Apalagi, saat ini kita tengah menyiapkan sebanyak 12 Terminal yang akan dihibahkan kepada ASDP,”tutupnya. 

Sementara, Direktur Utama (Dirut) ASDP Ferry (Persero) Ira Puspadewi mengucapkan terima kasih kepada ketiga mentri yang dapat hadir dalam kegiatan launching Ferizy yang dilakukan oleh ASDP Indonesia ferry. 

“Buat kami ini sungguh sesuatu, mungkin ini merupakan salah satu keajaiban dunia yang ke-8 karena tiga mentri dapat hadir dan bersama-sama untuk ASDP,”ucap Ira. 

Menurutnya, kehadiran ketiga Mentri di acara Launching Ferizy  merupakan sebagai penyemangat bagi ASDP dalam melaksanakn tugas dan melayani penumpang yang akan menyebrang di Pulau Jawa, Bali dan Sumatra. 

“ASDP selama ini sudah berumur 47 tahun, kami setiap natal dan tahun baru kita tidak pernah tau berapa jumlah dimain yang akan datang setiap harinya. Padahal kita sudah memprediksi namun tiap hari makin salah prediksinya. Apalagi, sejak ada Tol yang tembus ke palembang hingga ke Bakhueni yang tadinya 12 Jam menjadi 5 Jam waktu jarak yang di tempuh dan sehingga berdampak terhadap peningkatan arus penumpang menjadi 40 persen,”terangnya. 

“Dengan adanya program presiden Joko Widodo tahun 2024 akan tembus antara Aceh hingga Ketapang di Banyu Wangi. MKa, kami yakin akan mengangkat jumlah orang yang akan menyebrang terutama di Jawa Bali dan Sumatra. Maka kehadiran para Mentri diharapkan sangat membantu kami,”imbuhnya. 

Ira menyampaikan, dalam satu tahun di 35 pelabuhan ASDP kurang lebih ada sebanyak 49 juta orang yang lewat di Pelabuhan ASDP. Dimana 60 persenya itu terjadi di Pelabuhan Merak-Bakahueni dan di Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk. 

Baca juga :  Arus Balik di Pelabuhan Merak Banten Pada H+1 Lebaran 1440 Hijriah Sudah Mencapai 10 Persen

“Tentu saja akan mereprentasikan skala Ekonimi di ketiga pulau ini antara Bali, Jawa dan Sumatra. Izin mengingatkan pak Mentri di ASDP antrian terburuk terjadi hingga mencapai  26 KM dimerak yang terjadi sekitar 10 tahun yang lalu. Maka online ini sudah keharusan dan sedikit memaksa masyarakat agar menggunakan online. Karena bisa minus 60 hingga 5 hari sebelum keberangkatan,”tandasnya (1-2).