BBC, Cilegon – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon, akan menyulap kali Medaksa yang berada di Kelurahan Tamansari, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon, menjadi jalur alternatif menuju tempat wisata pulau Merak Besar dan dijadikan tempat berlabuhnya perahu-perahu nelayan yang tinggal di lingkungan Medaksa. Demikian diungkapkan, Pelaksana Tugas Kepala DLH Kota Cilegon, Ahmad Aziz Setia Ade disela-sela kegiatan membersihkan kali Medaksa, Rabu (27/7/2022).

“Untuk kegiatan hari ini, DLH Cilegon mengadakan program membersihkan kali yang ada di Cilegon, tentunya kita ketahui bersama bahwa sebelumnya kita telah membersihkan kali di Pasar Kranggot dan lanjut ke kali Medaksa. Ternyata, kali Medaksa ini sudah lama digunakan para nelayan untuk berlabuh kapal, kalau kita bersihkan kali ini. Nantinya bisa menjadi dermaga para perahu nelayan dan bisa dijadikan salah satu jalur alternatif menuju wisata Pulau Merak Besar,” ucap Aziz.

Untuk membersihkan sampah dan lumpur yang ada di kali Medaksa itu, Aziz mengaku telah menerjunkan satu unit beko dan dua unit truk sampah untuk mengangkut sampah dan lumpur kali Medaksa ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) di Kelurahan Bagendung, Kota Cilegon.

“Untuk membersihkan kali Medaksa ini, kita menerjunkan satu unit beko dari PU (DPUTR) dan dua unit truk sampah milik DLH Kota Cilegon. Sampah dan lumpur dari kali Medaksa ini akan kita buang ke TPSA Bagendung dan akan kita pisahkan antara sampah lumpur dan sampah rumah tangga itu untuk dijadikan bahan bakar,” ucap Aziz. 

Menurut Aziz, kegiatan bersih-bersih kali Medaksa ini selain untuk mencegah terjadinya banjir pada saat musim hujan. Namun juga untuk dijadikan tempat menyimpan perahu-perahu milik nelayan serta dijadikan salah satu jalur alternatif menuju lokasi wisata pulau Merak Besar.

Baca juga :  Gaido Foundation Gelar Diskusi Bersama PWI dan SMSI Banten

“Disamping untuk mencegah terjadinya banjir, namun juga untuk digunakan berlabuh perahu nelayan yang ada di Medaksa. Selain itu juga untuk alternatif wisatawan yang akan ke Pulau Merak Besar,” ungkap Aziz.

Aziz mengaku, pihaknya tidak hanya melakukan bersih-bersih kali Medaksa saja. Namun juga pihaknya akan menempatkan bak sampah untuk masyarakat Medaksa dan menempatkan petugas DLH untuk menjaga kebersihan di lingkungan kali Medaksa.

 “Selain melakukan bersih-bersih sampah, kita juga akan menempatkan tempat sampah dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Selain itu, akan kita tempatkan juga petugas LH disini (Medaksa) untuk memantau sampah masyarakat setiap harinya sama seperti kaya di pasar kranggot,” pungkasnya.

Ditempat yang sama, salah seorang nelayan Medaksa, Iman Rohiman menyampaikan, tadinya kali Medaksa kondisi tidak dipenuhi oleh sampah dan lumpur. Perahu-perahu nelayan bisa keluar masuk tidak seperti sekarang yang cuma bisa di bibir pantai Medaksa.

“Kalau dulu bisa keluar masuk perahu nelayan, kalau ga dikeruk jadinya kaya gini. Kalau limbah-limbah ini dampak dari banjir dan sampah rumah tangga,” ucap Iman.

Iman mengungkapkan, saat ini nelayan yang ada di Medaksa sebanyak 60 nelayan lebih yang terdata. Semuanya, kata Iman, perahu-perahu nelayan di simpan di kali Medaksa tersebut.

“Disini ada sekitar 60 nelayan lebih, ini disebut pangkalan Medaksa Sebrang. Semuanya disimpan disini perahunya. Saya berharap, dengan adanya kegiatan ini pangkalan Medaksa Sebrang bisa lebih produktif dan bisa lebih bermanfaat lagi untuk masyarakat nelayan,” pungkasnya. (1-2).