BBC, Serang: Wilayah Banten saat ini berpotensi mengalami hujan es (salju) seperti yang telah terjadi di wilayah DKI Jakarta beberapa waktu yang lalu. Itu karena wilayah Banten termasuk Jakarta Bogor Depok Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) masih dilewati awan coumoloningbus (awan pekat) yang terjadi akibat angin kencang yang berhembus.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Serang Parmin mengatakan, berdasarkan pengamatannya setiap hari selama ini awan coumoloningbus diprediksikan akan terus menyilimuti wilayah Banten hingga akhir April 2017 mendatang. Kenyataan ini bukan yang pertama kalinya terjadi di Banten.
 “Beberapa tahun lalu juga pernah, apalagi wilayah Indonesia diapit oleh Samudera Hindia dan Pasifik,” kata Parmin, Rabu, 29/3/2017.
Parmin mengatakan, seriap wilayah di dunia berpotensi terjadi hujan es, ketika angin kencang berhembus yang sebelumnya ditandai awan gelap. Fenomena hujan es tidak berbahaya, namun warga tetap harus waspada karena bencana biasanya datang saat cuaca buruk.
 “Terutama warga yang berada di dataran rendah dan lembah (potensi banjir,red), dataran tinggi (rawan longsor,red), daerah pesisir (banjir bandang,red) dan lain-lain,” paparnya, seraya mengakui gumpalan es terjadi pada saat petir terjadi bersamaan dengan terbentuknya awan sibi yang bersamaan dengan awan pekat.
Sedangkan untuk waktu memasuki musim kemarau, Parmin mengaku akan dimulai pada awal Mei hingga awal Juni 2017.
“Bulan puasa diprediksikan sudah memasuki musim kemarau,” ujarnya. (1-1)
Baca juga :  Lambat Input, Covid-19 di Banten Seolah-olah Naik Signifikan