BBC, Cilegon – General Manager (GM)  PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak Banten Fahmi Alweni saat ditemui dikantornya mengatakan bahwa, kondisi arus balik di Pelabuhan Merak Banten masih mengalir, belum ada peningkatan yang berarti.

Menurutnya peningkatan penumpang arus balik dari Pulau Sumatra menuju Pulau Jawa di Pelabuhan Merak Banten diprediksi akan terjadi pada besok pagi Rabu, tanggal 20 Juni sampai dengan Kamis, tanggal 21 Juni 2018.

“Berdasarakan data yang kami peroleh hari ini Selasa, 19 Juni 2018 sejak tadi sore sekitar pukul 17 : 00 Untuk peningkatan arus balik di Pelabuhan Merak Banten, tercatat bahwa penumpang pejalan kaki mencapai 31 %, Penumpang Roda dua 33 % dan penumpang roda 4 sudah mencapai 33 %,”jelas Fahmi kepada Bukabantennews.com Selasa, 19/6/2018.

“Maka dari itu,  arus balik dipelabuhan Merak Banten pada pagi hari nanti sekitar pukul 8 pagi berdasarkan data diprediksi akan mencapai sekitar 50 %,”imbuhnya.

Fahmi menyampaikan bahwa, untuk arus balik di Pelabuhan Merak sampai saat ini masih tetap mengalir seperti biasanya, tidak terjadi penumpukan penumpang ataupun penumpukan kendaraan yang berarti.

“Untuk mengantisipasi terjadinya, penumpukan penumpang, kami juga menyiapkan beberapa Bus di Dermaga 4 dan 5 dipelabuhan Merak untuk mengangkut penumpang menuju ke Terminal Terpadu Merak Banten,”ujarnya.

Selain itu juga lanjut Fahmi, Pihaknya melarang kapal-kapal untuk bongkar angker di Pelabuhan Bakahaueni Lampung, namun di izinkan untuk bongkar angker di Pelabuhan Merak Banten.

“Meski begitu, bagi kapal kapal besar yang akan bongkar angker akan kita arahkan ke jalur yang sudah kita tentukan sehingga proses bongkar angkernya akan lebih cepat dilakukan,”jelasnya.

Adapun peningkatan penumpang di pelabuhan Merak Banten Fahmi mengungkapkan bahwa, dibandingkan dengan tahun 2017 yang lalu  dengan tahun 2018 mengalami peningkatan.

Baca juga :  Pemkot Cilegon Raih WTP Berturut-turut dari BPK RI

“Berdasarkam data yang ada bahwa kenaikan terjadi pada penumpang pejalan kaki sebanyak 7% penumpang kendaraan Roda dua sebanyak 15% sedangka untuk penumpang yang menggunakan kendaraan roda empat atau mobil pribadi meningkat hingga mencapa 18%,”pungkas Fahmi. (1-2)