BBC,  Lebak – Pengelolaan Hutan Adat di Kampung Karang,  Kecamatan Muncang,  Kabupaten Lebak bakal disorot Dunia, lantaran pada tanggal 21-27 September, diacara   International Global Land,  pengelolaan hutan adat Karang dijadikan tempat studi banding oleh para peserta yang berasal dari 21 negara.

Dikatakan Bupati Lebak,  Iti Octavia Jayabaya saat ini pengelolaan hutan adat Karang menjadi percontohan bagi negara lain.  Karena,  setelah lahannya diserahkan pengeloaanya kepada masyarakat Adat,  Hutan Karang merupakan lahan yang sudah digarap dan dimaksimalkan potensinya oleh masyarakat.

“Setelah dikelola oleh masyarakat adat,  maka hutan Karang kini dijadikan tempat wisata yang refresentatif.  Dimana ada hutan pinus yang kini sedang dikembangkan potensi wisatanya,  kemuda hal itu lah yang akan dijadikan studi banding oleh peserta forum yang berasal dari 21 negara,” kata Iti kepada sejumlah wartawan di Alun-alun Kota Rangkasbitung,  Rabu 5/9/2018.

Saaat ini kata Iti, demi mempersiapkan kedatangan para peserta studi banding, pemerintah Kabupaten Lebak perku kiranya mempersiapkan segala sesuatunya untuk kepentingan para tamu tersebut,  diantaranya kelengkapan pasilitas umum.

“Kita siapkan MCK nya,  dan lain lain.  Agar tamu nyaman,” kata Iti lagi.

Dilain pihak kata Iti,  penunjukan hutan adat Karang sebagai tempat studi banding tentunya berdasarkan keberhasilan pengelolaan Hutan sebagai tempat wisata.

“Setelah diserahkan pengelolaanya dari Kementrian Kehutanan kepada masyarakat.  Hutan adat Karang dianggap telah berhasil menjadi tempat wisata dan bermanfaat bagi warga, ” kata Iti lagi. (AK/1-1)

Baca juga :  PUB Donasikan Bantuan ke Bayi Lahir di Huntara Cigobang