BBC, Jakarta – Lamanya waktu tunggu ambulans, menjadi masalah serius di Kabupaten Klungkung, Bali. Tak jarang, pasien yang harus segera mendapat perawatan terpaksa harus menggunakan mobil angkutan umum. Ambulans yang berkewajiban menjemput pasien, sering kali miskomunikasi terkait titik penjemputan. Permasalahan itu kemudian diselesaikan dengan menciptakan layanan ambulans gawat darurat yang dinamakan Kris atau Kring Sehat.

Cukup dengan menghubungi telepon 118, masyarakat bisa ditangani dalam waktu 15 menit. Hal itu jauh berbeda dari sebelum adanya inovasi Kris, yakni ditangani dalam waktu1 hingga 1,5 jam setelah menghubungi petugas kesehatan. “Rata-rata penanganan dalam setahun bisa 200 hingga 300 yang langsung menghubungi via telepon. Kami tidak hanya menangani rujukan saja, tapi juga ada masyarakat yang ke Kantor Sekretariat Kris,” ungkap Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, dalam wawancara dan presentasi Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP) di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).

Inovasi ini lahir pada 5 April 2016. Pada tahun 2015, sebelum diciptakannya Kris, jumlah rujukan sebanyak 151 kasus dimana 50 persen dilayani oleh ambulans RSUD Klungkung dan 50 persennya masyarakat mencari kendaraan sendiri untuk transportasi rujukan. Namun semenjak adanya inovasi KRIS, seluruh rujukan dari Nusa Penida mendapat pelayanan ambulan KRIS Klungkung dengan respon time rata-rata kurang dari 15 menit.

Kris memiliki dua call center, yakni _call canter local 118 dan call center_nasional 119 yang terhubung dengan National Casemix Center (NCC) Kementerian Kesehatan. Konsep pelaksanaan Kris adalah dengan pendekatan pelayanan gawat darurat pra-rumah sakit pada masyarakat. “Inovasi ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama bagi kelompok risiko tinggi seperti keluarga miskin, lansia dengan penyakit degeneratif, dan orang dengan gangguan jiwa,” ujar Suwirta.

Baca juga :  Kementerian PANRB Upayakan Peningkatan Pelayanan Publik di Destinasi Wisata Internasional

Melalui Kris, Pemkab Klungkung membuat sistem transportasi gawat darurat pra-rumah sakit. Selain dengan call center, petugas kesehatan Pemkab Klungkung juga bisa dihubungi via gelombang radio dengan frekuensi 173,400 MHz. Pemkab Klungkung berkolaborasi dengan unit kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit sebagai jejaring pelayanan kesehatan. Selain itu, masyarakat juga memperoleh keringanan biaya karena tidak perlu mencari sendiri kendaraan.

Di sisi lain, KRIS Klungkung juga memberikan pembinaan dan pelatihan bagi masyarakat umum sehingga, masyarakat juga dapat berperan aktif dalam menjaga masalah kesehatan serta ikut terlibat dalam tim. Tim kesehatan yang tergabung dalam Kris juga ikut pada kegiatan pertolongan pertama pada kecelakaan apabila ada kegiatan masyarakat. _Home Care_ kepada masyarakat kurang mampu juga diberikan oleh Pemkab Klungkung melalui inovasi Kris.

Dengan adanya KRIS Klungkung memberikan dampak pelayanan yang cepat pada pelayanan gawat darurat. Keberhasilan layanan KRIS Klungkung dapat dari kecepatan penanganan kasus dan kepuasan masyarakat. Pada 2016, waktu respon mencapai 15 menit. Kemudian pada 2017, waktu respon lebih cepat 1 menit, yakni 14 menit. Lebih cepat lagi pada tahun 2018, yakni 12 menit. Angka kepuasan masyarakat dengan inovasi Kris sebesar 99 persen pada tahun 2018. Seluruh panggilan yang masuk ke _call center_ atau masyarakat yang membutuhkan pertolongan gawat darurat telah mendapat pelayanan dari Kris Klungkung.

Ke depannya, inovasi Kris akan terus dikembangkan. Mengingat, Kepulauan Nusa Penida juga membutuhkan optimalisasi pelayanan kesehatan. Suwirta menyatakan, akan mengembangkan ambulans laut untuk menggapai Nusa Penida. Inovasi Kris cukup mudah untuk direplikasi. “Beberapa daerah seperti Tabanan, Gianyar, dan Karangasem telah melakukan koordinasi serta kaji banding,” pungas Suwirta. (HUMAS MENPANRB/1-1)