BBC, Cilegon – Wakil Sekjen DPP Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa 1, Andika Hazrumy, meminta Golkar Cilegon melakukan rekonsiliasi dengan semua kader dan pengurus Golkar di Kota Baja tersebut. Menurutnya, perpecahan hanya akan membawa dampak buruk bagi partai berlambang beringin itu.

“Jadi kami minta kompak lagi lah. Jangan berpecah-belah,” kata Andika, Jumat (12/3), menjawab pertanyaan wartawan seputar pergantian Ketua DPRD Cilegon Endang Efendi menyusul kekalahan Golkar di Pilkada Kota Cilegon 2020 lalu.

Menurut Andika, perpecahan di tubuh partai sangat membahayakan untuk keberlangsungan partai. Terlebih, lanjutnya, Golkar kini tengah berfokus untuk memenangi pemilu 2024.

Lebih jauh Andika meminta Golkar Cilegon merangkul kembali kader dan pengurusnya yang diketahui mempertanyakan keputusan pergantian terhadap Ketua DPRD Endang Efendi. “Sebaiknya dirangkul lagi, penggantian atau semacamnya itu hal biasa. Semua bisa dibicarakan,” katanya.

Andika hawatir perpecahan di tubuh Golkar Cilegon hanya akan membawa kemudharatan yaitu berupa tidak tercapainya target-target partai dalam memenangi pemilu, baik pilkada, maupun pileg dan pilpres di tahun 2024 mendatang.

“Pengalaman kita di Jawa 1 seperti (Pilkada) Indramayu (Jabar), itu juga kita kalah karena adanya perpecahan,” ujarnya.

Oleh karena itu Andika mewanti-wanti kepengurusan Golkar Cilegon di bawah kepemimpinan Ratu Ati Marliati saat ini, serta seluruh kader dan pengurus Golkar Cilegon yang sempat terpecah untuk melakukan rekonsiliasi.

Untuk diketahui sebelumnya, Endang Efendi, kader Golkar Cilegon diganti dari posisinya sebagai Ketua DPRD Cilegon menyusul kekalahan calon yang diusung Golkar dan partai koalisi, yaitu incumbent Wakil Walikota Ratu Ati Marliati dan Sokhidin dari Partai Gerindra, di Pilkada Cilegon 2020. Menyusul pergantian Endang oleh kader Golkar Cilegon lainnya, Isro Miraj, sejumlah pengurus dan kader Golkar Cilegon mempertanyakan keputusan partainya tersebut. (1-2)