BBC, Cilegon – Terkait jalan rusak di sejumlah titik di Kota Cilegon, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Cilegon, Heri Mardiana memastikan akhir September tahun ini dapat segera dilakukan pembangunan. Demikian diungkapkan Heri saat melakukan Hearing bersama Komisi IV DPRD Kota Cilegon di ruang rapat DPRD, Kamis (18/8/2022).

“Ketua izin, yang tadi saya sampaikan tahun ini ada lima titik yang akan dibangun. Diantaranya, jalan Ahmad Dahlan, jembatan Ciberko, jalam Imam Bonjol, Asnawi dan Panggung Rawi. 26 Juli sudah saya sampaikan ke Berjas, cuman ada kaji ulang, revisi ditambah ada rotasi mutasi. Kalau yang final tadi jalan Ahmad Dahlan dan jembatan Ciberko yang bisa tayang juga,” ujar Heri dalam Hearing tersebut.

Heri menjelaskan, ada beberapa tahapan yang harus dilakukan oleh DPUTR dalam melakukan pembangunan jalan tersebut. Diantaranya yakni, melakukan kajian, lelang hingga pengerjaan untuk pembangunan jalan. Maka dari itu, dirinya meminta kepada semua pihak agar bisa bersabar dan memaklumi proses pembangunan jalan rusak yang ada di Cilegon.

“Tanggung jawab jadi PU ko, jadi sepakat pak. Ada gagal lelang itu proses kami, tetapi bukan kesalahan dinas dan Barjas tapi penyedia yang tidak lengkap. Tapi yang penting kapan akan dibangun itu kita ga perlu jelasin gagal lelang dan lain sebagainya. Namun yang pasti akhir September kita maksimalkan fisik kita kerjakan akhir September,” ungkap Heri.

Senada dengan Kepala DPUTR, Kepala Bagian (Kabag) Pengadaan Barang dan Jasa, Tuah Sitepu menyampaikan paket pembangunan jalan di Kota Cilegon khususnya jalan Ahmad Dahlan dan jembatan Ciberko akan dilakukan akhir September tahun ini. Namun demikian, lanjut Tuah, pembangunan jalan dan jembatan di Kota Cilegon tidak mudah dilakukan lantaran harus melaui prose lelang dan lain sebagainya. 

Baca juga :  Bantu Warga Terdampak Kekeringan, BBWS C3 Bangun Sumur Pompa Dangkal di Banten

“Kami menggali informasi dari bawah, maka kami pastikan hari ini untuk paket-paket khususnya jalan Ahmad Dahlan dan jembatan Ciberko hari ini tayang,” ucap Tuah.

Tuah menyampaikan, untuk membangun jalan yang rusak itu setelah dilakukan proses lelang dibutuhkan waktu 21 hingga 40 hari baru proses pembangunan  bisa dilakukan. Dengan demikian, apabila tidak ada hambatan pada saat proses lelang maka sejumlah pekerjaan jalan dan jembatan di Kota Cilegon dapat dilakukan tahun ini. 

“Jadi gini, untuk lelang fisik biasanya sekitar 21 sampai 25 hari hingga 40 hari. Tapi biasanya kita memakai yang 21 hari, artinya kalau memang sekarang paket-paket besar itu masuk dan tayang otomatis di Minggu pertama September sekitar tanggal 9 atau 10 itu kita mulai SPK dengan catatan pak kalau kita tidak mengalami gagal lelang,” ungkap Tuah.

Sementara, Anggota Ketua Komisi IV DPRD Kota Cilegon, Erik Erlangga meminta kepada Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Kota Cilegon, proses lelang jalan dan jembatan di Kota Cilegon hari ini Kamis (18/8) sudah selesai dilakukan Lelang. Menurutnya, hal itu harus dilakukan lantaran sore ini dirinya bersama dengan anggota dewan yang lainnya akan melakukan rapat prognosis yang salah salah satu pembahasan adalah mengenai jalan dan jembatan tersebut. 

“Pak Kabag saya sampaikan, hari ini sebelum jam empat harus sudah tayang. Karena begini pak, sore ini kita mau ada rapat prognosis. Maka saya pastikan rapat prognosis itu tidak akan bisa berjalan kalau memang itu belum tayang,” ucap Erik.

Erik mengatakan, apabila akhir September ini pembangunan sejumlah jalan rusak itu tidak bisa dilakukan. Erik mengaku akan memanggil kembali Dinas DPUTR dan Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Kota Cilegon agar segera memperbaiki.

Baca juga :  Pemkot Cilegon Seleksi Direktur BPRS-CM, Walikota Pastikan Prosesnya Berjalan Profesional

“Ada juga disini temen kita, masing-masing dapil juga perwakilan dari masyarakat. Kalau aspirasi masyarakat juga belum terealisasi terkait Infrastruktur otomatis akan menjadi pertanyaan begitu pulang. Maka bagaimana caranya agar kepentingan masyarakat mereka di wilayahnya juga bisa segera terealisasi,” pungkasnya. (1-2).