BBC, Serang – Kepala Sekola SMAN 1 Pabuaran Otori, meminta kepada Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumi agar penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDa) agar jumlahnya ditambah dan disalurkan tepat waktu.

“Karena operasional sekolah ditunjang dari BOSDa dan tidak mungkin memungut dari orang tua siswa, karena ada aturannya,” kata Otori saat ditemui usai kegiatan tersebut

Dalam kesempatan itu Otori juga menjelaskan  ketidamampuan orang tua, membuat banyak siswa-siswi yang tidak sampai melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi (kuliah)

“Padahal keinginan anak-anak untuk kuliah sangat tinggi, namun karena ketidakmampuan orang tua menjadi banyak anak yang pendidikanya hanya mampu sampai di tingkat SMA saja,” ucapnya.

“Untuk di Kecamatan Pabuaran, kurang dari 10% yang anaknya sampai ke perguruan tinggi,” ungkapnya.

Otori menyampaikan, walaupun sekolahnya termasuk kategori sekolah umum, tetapi di Direktorat ada sekolah unggulan, yang di dalamnya termasuk  sekolah unggulan prestasi dan lain sebaginya.

“Kalau sekolah kita unggulannya adalah sekolah wirausaha, dan kalau kepingin seperti itu ada syaratnya. Sekolah itu harus memiliki sertifikat A dan terakreditasi A siswanya yang sedikit harus melanjutkan. Sedangkan untuk sekolah SMAN 1 Pabuaran yang bisa melanjutkan hanya di bawah 10% dari dua ratus siswa yang lulus kurang 20 siswa yang bisa melanjutkan ke perguruan tinggi,” ungkapnya.

“Saya berharap kepada masyarakat harus mampuh mendorong anaknya untuk kuliah, apa lagi nanti kampusnya dekat,” ucapnya.

Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumi dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa, Pemerintah Provinsi Banten sudah berencana akan menaikan anggaran untuk BOSDa Provinsi Banten dari Rp294 Miliar menjadi Rp400 Miliar.

“Saya berharap dari anggaran Rp400 Miliar tersebut dapat digunakan untuk menunjang pelayanan pendidikan bagi sekolah tingkat SMA/SMK di Banten,” ujar Andika

Baca juga :  HUT Banten ke 21, Antara Kritikan dan Pujian

“Tahun depan sudah dianggarkan untuk BOSDa sebesar Rp400 milyar, penyalurannya tidak boleh terlambat, karena BOSDa itu untuk menunjang pelayanan pendidikan di Banten, kami tidak mau SMA dan SMK dipungut biaya,” jelasnya.

Andika mengungkapkan, salah satu bagian penting dari BOSDa tersebut adalah untuk peningkatan honor bagi sumber daya manusia (SDM) atau guru yang mengajar di SMA dan SMK di Banten.

“Ada beberapa poin, salah satunya peningkatan honor guru dari BOSDa, pembangunan dan peningkatan kualitas pendidikan yang baik, masuk dalam RPJMD Banten 2017-2022, karena target kami masyarakat Banten bisa selesai SMA atau SMK,” tukas Andika. (1-2)