BBC, Lebak – Penataan kawasan daerah kumuh di Kelurahan Cijoro Lebak, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten terus berjalan. Penataan daerah kumuh yang merupakan program dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman (Perkim) Provinsi Banten ditargetkan akan selesai pada Bulan Oktober 2018, yakni sebelum musim penghujan tiba.

Program yang bertujuan
untuk mengatasi daerah kumuh di Cijoro Lebak tersebut diklaim dapat memperindah lingkungan pemukiman penduduk sekaligus membebaskan pemukiman di Cijoro Lebak bebas dari Banjir. Sebab, dalam program tersebut dilakukan penataan dan pembangunan kembali saluran drainase untuk memperindah lingkungan di kawasan pemukiman.

Lurah Cijoro Lebak Ikhsan Hakim menuturkan, drainase di kawasan itu dibenahi karena lokasinya yang kumuh, tidak tertata, serta terjadi pendangkalan saluran sungai. “Penataan drainase diklaim akan membuat wilayah itu bebas dari banjir,” katanya kepada bukabantennews.com, Jumat 7/9/2018.

Menurutnya, pembangunan yang dilakukan oleh PT Mahkota Ujung Kulon sebagai perusahaan pemborong,telah selesai 70 persen.

“Alhamdulillah, penataan drainase di 7 RW sudah hampir selesai. Sekarang drainase yang dulunya berantakan dan sering mampet sekarang udah tertata dengan rapih,” ucap Lurah Cijoro Lebak.

Dirinya berterimakasih terhadap Pemprov yang telah meluncurkan program Perkim di Cijoro Lebak, dan PT Mahkota Ujung Kulon serta pihak lainnya yang telah membantu, berkontribusi dalam mengatasi daerah kumuh di Cijoro Lebak.

“Berkat proyek Perkim ini, salurah drainase dapat tertata dengan rapih, sehingga air dapat mengalir dengan baik. Jadi nanti kalau musim penghujan datang, engga perlu khawatir banjir lagi,” katanya.

Dirinya berharap, program Perkim ini dapat terus terlaksana sehingga dapat menekan tingkat kekumuhan di Cijoro Lebak ataupun daerah lainnya.

Terpisah, Yaya selaku Mandor dari PT Mahkota Ujung Kulong mengaku tengah berburu waktu untuk menyelesaikan proyek yang diwajibkan tuntas Oktober mendatang.

Baca juga :  PKS Beli Beras 17 ton dari Petani Banten

“Sekarang sudah selesai 70 persen, kita akan selesai secepat mungkin sebelum batas waktu yang telah ditentukan,” ujarnya.

Lanjut Yaya, dalam proses penataan drainase di 7 RW ini akan dilakukan secara mendetail, dengan memperhatikan letak geografis dilapangan.

“Kita bangun drainase dengan menyesuaikan kondisi dilapangan, karena kita mengikuti arah airnya terlebih dahulu. Kita bikin gimana caranya biar air bisa mengalir dengan baik, tidak mampet ataupun membendung,” jelasya.

Jika dalam penataan drainase ini ditemukan pengerjaan yang acak-acakan, ataupun drainase yang pecah, karena spek yang kurang dari barang tersebut diharapkan melapor kepada dirinya.

“Kalau ada barang-barang yang jelek, cacat ataupun speknya kurang kita akan bongkar, kita tata ulang, dan barang yang jelek tersebut kita kembalikan lagi,” pungkasnya. (AK1-1)