BBC, Pandeglang – Peringati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Ujung Kulon melakukan kegiatan bebersih kampung (Gebrak) di dua tempat berbeda yang berada di Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang Banten. Sabtu, 24/2/2018

Ditemui disela sela kegiatan Ketua Pokdarwis Ujung Kulon, Hudan Zulkarnaen menjelaskan bahwa dilakukanya kegiatan tersebut merupakan bagian daripada kepedulian masyarakat yang berada di Kecamatan Sumur, Kabupaten Lebak terhadap lingkungan.

“Kegiatam ini merupakan bentuk kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan agar dapat hidup lebih sehat,”kata Hudan kepada Wartawan.

Menurutnya, sampah menjadi hal yang sangat kompleks dan akan menjadi hal paling mendasar yang harus segera di tuntaskan dalam persoalan lingkungan.

“Hari peduli sampah bisa berarti sebuah empati terhadap perilaku manusia yang tidak peduli dengan lingkungan sekitar, padahal jika kita kaji lebih dalam, sampah mempunyai dampak yang negatif terhadap ekosistem lingkungan,” jelas Hudan.

Ia mengungkapkan bahwa ada dua lokasi yang dijadikan titik simpul pada kegiatan Gebrak kali ini, yaitu sekitar Pasar Sumur dan Pulau Oar, kedua tempat itu dipilih, sebab menurutnya, Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Banten, tentu tidak terlepas dari persoalan sampah.

“Kegiatan ini juga bagian untuk menjaga bumi dan dukungan terhadap program Indonesia bebas sampah tahun 2020,” terangnya, seraya mengucapkan, kegiatan tersebut juga diikuti oleh berbagai komunitas yang peduli terhadap lingkungan.

Sementara itu, ditemui ditempat yang sama perwakilan dari Komunitas Manis Mandja Adventure Banten, Nichson. Mengaku sangat menyambut baik dengan adanya kegiatan tersebut, menurutnya, persoalan sampah adalah persoalan klasik yang mulai dilupakan oleh masyarakat dalam menjaga kebersihan lingunganya.

“Sampah ini bisa jadi persoalan jika tidak kita selesaikan, sampah mengandung banyak bakteri dan bahkan bisa menimbulkan penyakit, belum lagi merusak ekosistem lingkungan, tentu kita selaku generasi muda, harus terjun langsung untuk menuntaskan persoalan ini,” terangnya.

Baca juga :  Angkatan 44 Wiratama Bhayangkara, Sisihkan Rezeki Bantu Korban Tsunami Selat Sunda

Di tempat yang sama juga, Ketua TrashBag Community Kabupaten Pandeglang, Firman Hidayatullah mengungkapkan, pihaknya selaku komunitas yang bergerak di bidang konservasi alam, sangat mengapresiasi terhadap kegiatan tersebut, bahkan menurutnya, jika memungkinkan, kegiatan seperti itu bisa dilakukan secara continue.

“Di komunitas kita ada tiga prinsip, aksi, edukasi dan contolling, jadi kita aksi dulu, kita ambil sampah, kemudian kita didik masyarakat tentang dampak sampah dan terakhir kita mengontrol terhadap apa yang telah kita lakukan,” pungkasnya. (1-2)