BBC, Serang – Wilayah Selatan Banten terus menjadi perhatian pemerintah daerah dalam upaya kesiapsiagaan bencana. Apalagi Wilayah selatan memiliki potensi bencana dari hujan longsor, gempa hingga tsunami.

Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD provinsi Banten Juhriadi menyebut dari sejumlah potensi bencana yang diwaspadai gempabumi menjadi yang paling sering terjadi di wilayah Banten khususnya di Banten bagian selatan. “Dari catatan tahun lalu ada sebanyak 820 gempa terjadi di Banten. Sedangkan untuk awal tahun ini sudah terjadi 160 gempa yang terjadi,” ujar Juhriadi, Senin 31/5/2021.

Meski diakui Juhriadi gempa hingga awal tahun ini masih diambang batas normal. Sehingga tidak berdampak signifikan terhadap kerusakan di sekitar lokasi gempa. “Meski begitu warga di sekitar gempa seperti kecamatan Sumur di kabupaten Pandeglang dan sekitar Bayah di Kabupaten Lebak diminta agar tetap waspada,” imbuh Juhriadi.

Sementara itu Kepala seksi data dan informasi Stasiun Metrelogi Maritim BMKG Kelas 1 Serang Tarjono mengakui, terjadinya frekuensi gempa yang cukup sering di wilayah Sumur Kabupaten Pandeglang. Karena wilayah ini merupakan jalur yang dilalui cincin api.
“Sebagai jalur yang dilalui cincin api (Ring Of Fire), Banten Selatan rawan terjadi Gempabumi. Meski begitu BMKG tidak bisa memprediksi terjadinya gempa tersebut,” jelas Tarjono.

Meski demikian, Tarjono menghimbau warga agar merujuk informasi resmi dari BMKG terkait potensi gempa bumi maupun tsunami yang akan berpotensi terjadi di Banten. “Jangan sampai masyarakat menyebar informasi bohong yang pada gilirannya hanya membawa rasa takut terhadap warga yang berada di sekitar lokasi potensi bencana gempa dan tsunami di provinsi Banten,” tegasnya.

“Jangan telan mentah-mentah dan menyebarluaskan lagi informasi yang tidak valid ke masyarakat luas, karena itu bisa menyesatkan orang lain,” tandas Tarjono.