BBC, Serang – Tingkat layanan air bersih di provinsi Banten diakui masih rendah. Hal ini disebabkan, provinsi  Banten belum memiliki stok air baku yang cukup untuk diolah menjadi sumber pasokan air bersih.

Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Pemukiman (DSDAP) provinsi Banten, Iing Suwargi mengakui masih rendahnya suplai layanan air bersih terhadap warganya. Oleh sebab itu melalui pembangunan dua waduk di Banten yakni waduk Karian dan Sindegheula, diharapkan mampu menangani perosalan tersebut.

“Semoga 2 waduk ini segera bisa selesai pembangunannya. sehingga kami bisa menambah suplai air untuk warga Baanten,” kata Iing usai memperingati Hari Bakti PU ke- 71 tingkat Provinsi Banten, Senin, 5/12/2016.

Iing menyebutkan, untuk saat ini intansinya hannya mampu melayani suplai air bersih bagi warga Banten sekitar 60 persen. Jumlah ini dianggap belum mecukup untuk kebutuhan seluruh warga Banten.

“Kami berharap pada tahun mendatang suplai kebutuhan air bersih tersebut mampu terpenuhi bagi semua masyarakat yang ada di Banten. Bahkan tidak menutup kemungkinan air baku dari waduk Karian dan Sindangheula, juga akan mampu mesuplai kebutuhan air bersih untuk Ibukota Jakarta,” jelas Iing.

Selain itu, Iing melnjutkan, pihaknya juga terus menambah jumlah irigasi untuk kebutuhan pertanianan. Dimana untuk saat ini jumlah irigasi untuk sejumlah lahan persawahan di Banten jumnlahnya masih terbatas.

“Karenanya kami juga terus menjalin kerjasama dengan sejumlah SKPD yang terkait untuk membahas  persoalan irigasi. Salah satunya yakni dinas pertanian dan peternakan (Distanak) serta dinas ketahanan pangan dan penyuluhan (BKPP). Ini menjadi fokus kami kedepan,” tukas Iing.

Baca juga :  Wagub Banten Dorong Mahasiswa Berkontribusi Dalam Ketahanan Energi