BBC, Serang –
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Banten menemukan, fasilitas mudik seperti pos pengamanan dan pos kesehatan selama arus mudik dari Tangerang menuju pelabuhan Merak masih belum responsif gender. Alasannya dari data yang dihimpun sejumlah pos pengamaman tersebut belum dilengkapi dengan fasilitas laktasi.

“Kami menerima aduan dari masyarakat juga bahwa fasilitas yang reponsif gender itu masih kurang. Padahal fasilitas tersebut dianggap krusial untuk melayani pemudik yang melintas dari pulau Jawa maupun Sumatera,” ungkap Kepala DP3AKB Provinsi Banten, Sitti Maani Nina, Kamis, 6/7/2017.

Nina mengungkapkan, dari hasil evaluasi pelaksanaan pelayanan arus mudik lebaran diakui sejumlah fasilitas mudik di Banten belum responsive gender. Salah satu fasilitas yang hendaknya dilengkapi yakni pada fasilitas laktasi.

“Karena tidak sedikit pemudik menggunakan motor masih banyak dari keluarga yang memiliki balita. Sehingga kondisi ini menjadi kendala pemudik untuk menyusui balitanya. Sementara dalam kondisi tertentu, balllita sangat memberikan nutrisi dari air susu ibunya,” ungkapnya.

Sedangkan melihat kondisi tersebut lanjut Nina, pihaknya akan encoba membuat rumusan agar dalam pelayanan mudik tahun depan bisa mampu mengakomodir kepentingan semua golongan. Bahkan tidak hanya ruang laktasi, ruang yang mendukung para lanisa juga disiapkan.

“Karenanya berdasarkan masukan-masukan dari hasil evaluasi tersebut kami mulai melakukan pemetaan sejumlah fasilitas umum di kawasan jalur utama yang belum responsif gender. Dengan begitu satu persatu pengelola dari fasilitas umum tersebut akan dihimbau agar menyediakan tempat khusus ibu menyusui dan juga keperluan lansia,” tukas Nina. (1-1)

Baca juga :  Bilakah Pariwisata Banten Kembali Pulih?